Selamat Datang di Blog Ikatan Keluarga Besar pesantren Modern Kulni

06 Juni 2009

Fungsi Otak Kanan dan Kiri

Perbedaan teori fungsi otak kanan dan otak kiri telah populer sejak tahun 1960. Seorang peneliti bernama Roger Sperry menemukan bahwa otak manusia terdiri dari 2 hemisfer (bagian), yaitu otak kanan dan otak kiri yang mempunyai fungsi yang berbeda. Atas jasanya ini beliau mendapat hadiah Nobel pada tahun 1981. Selain itu dia juga menemukan bahwa pada saat otak kanan sedang bekerja maka otak kiri cenderung lebih tenang, demikian pula sebaliknya. Otak kanan berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

Otak kiri berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk mengunakan salah satu belahan yang dominan dalam menyelesaikan masalah hidup dan pekerjaan. Setiap belahan otak saling mendominasi dalam aktivitas namun keduanya terlibat dalam hampir semua proses pemikiran.
Fungsi Otak Kiri
Kedua belahan otak yang dimiliki manusia merupakan dua bagian yang tidak terpisah tanpa ada hubungan. Kedua belahan otak tersebut tetap saja memiliki hubungan (koneksi), walaupun setiap belahan otak bentunya memiliki fungsi yang berbeda satu dengan yang lain. Proses berpikir otak kiri bersifat: logis, linier (searah), rasional, sistematis, dan detail.
1.Logis: Logis merupakan suatu cara berpikir di mana bentuk dari berpikir itu sudah terpola dengan baku. Sebuah kesimpulan dalam cara berpikir logik didapat melalui suatu proses yang taat/terikat pada pola tersebut. Misalnya ada sebuah pernyataan bahwa semua manusia pasti mati (premis mayor). Kemudian ada pernyataan berikutnya yang mengatakan bahwa Tono adalah manusia (premis minor). Dari dua pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Tono pasti mati. Pada cara berpikir logis, sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.
2.Linier: Linier merupakan suatu cara berpikir di mana apa yang dipikirkan selalu searah. Misalnya apabila kita masuk ke dalam suatu ruangan yang gelap maka kita tidak akan dapat melihat, semakin gelap maka semakin tidak dapat melihat. Berpikir linier selalu melihat suatu hubungan berjalan searah.
3.Rasional: Rasional merupakan berpikir dengan menggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang diperoleh didapat melalui suatu proses pertama informasi di tangkap oleh indera, kemudian diolah di otak, dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya, kemudian menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda dengan berpikir intuitif di mana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah dari mana asalnya.
4.Sistematis: Sistematis merupakan proses berpikir di mana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling awal, kemudian, dan akhir. Dalam berpikir sistematis tidak diperkenan melewati satu tahapan dalam berpikir (loncat-loncat).
5.Detail: Berpikir detail merupakan berpikir di mana apa yang kita pikirkan kita bagi pada bagian yang rinci. Kemudian kita telaah secara spesifik dan mendalam.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

assalam: kata ESQ IQ itu cuma dipakai 20% dalam kehidupan, dan sisanya adalah kreatifitas dan EQ. tapi seringkali kita terjebak dengan pemikiran kegunaan IQ yang kisarannya 6-20%, hingga banyak sekali orang yang putus sekolah karena IQ tidak terlalu penting akibatnya indonesia tambah terpuruh
benang merahnya adalah memadukan antara IQ dan EQ dan memupuk SQ sehingga timbulah ESQ

UKM OLGA mengatakan...

Sesering apakah IQ di gunakan dalam kehidupan sehari-hari?
Apa dampak dari seringnya menggunakan IQ?

ikbani mengatakan...

@ UKM Olga: terima kasih telah berkunjung ke situs IKBANI. menyikapi pertanyaan yang diajukan, kita tidak terlalu tahu standarisasi penggunaan IQ. hanya saja benar, IQ selalu digunakan dalam kehidupan sehari2. bedanya hanya dalam tataran prioritas, dalam belajar kita memakai IQ dan dalam aplikasinya 20:80% antara IQ dan kreatifitas, IQ 20 dan sisanya Kreatifitas. contohnya, kita dapat menggunakan aplikasi corel draw, itu IQ, kreatifnya kita ber-eksploarsi membuat image dengan berbagai type. IQ tetap digunakan hanya perbandingan yang membatasinya.

Posting Komentar

Silakan memberikan Argumentasi sebagai Forum Diskusi. bagi pengguna Anonym dimohon untuk menyematkan identitas pada Komentar. terima kasih (Administrator)